Senin, 23 April 2012

Hasan Al-Banna : Wanita dan Peran Politik (2-habis)


Hasan al-Banna membentuk cabang-cabang khusus bagi Al-Akhwat Al-Muslimah (perempuan Muslimah). Hasan al-Banna memisahkan antara mereka dengan saudara-saudara Muslim mereka yang laki-laki. Kaum laki-laki memiliki kegiatan sendiri dan kaum perempuan memiliki kegiatan sendiri. Masing-masing dari mereka bekerja dalam bidang mereka masing-masing dalam menyebarkan misi dakwah dan pendidikan spiritual dan politik. Kaum perempuan memiliki seorang penanggungjawab bernama Labibah Ahmad. Dia yang mengarahkan mereka, menunjukkan jalan bagi mereka dan mengikuti kegiatan-kegiatan mereka melalui sebuah kepanitiaan yang mereka pimpin.

Hasan Al-Banna : Wanita dan Peran Politik (1)



Hasan al-Banna dan setiap peneliti yang jujur telah menyadari dan selalu menyadari bahwa apa yang disebut dengan problematika perempuan dan hak-hak perempuan seperti yang digembar-gemborkan pada negara-negara Muslim. Terutama masalah aktivitas keluar rumah bagi perempuan dan mengabaikan kewajiban utamanya dalam mendidik generasi yang dapat membebaskan manuisa dan tanah airnya, adalah masalah yang terjadi di dunia barat. Masalah ini adalah problematika perempuan di barat ketika kaum laki-laki melepaskan mereka baik laki-laki itu adalah ayahnya sendiri, saudaranya maupun anak-anaknya.


Selasa, 03 Januari 2012

Wahai Pemuda, Inilah 40 Assabiqunal Awwalun



Wahai pemuda, jika semangat dakwahmu melemah, lihatlah mereka para assabiqunal awwalun yang ditempa Rasulullah SAW di rumah Arqam bin abi Arqam. Tak kurang 25 dari 40 orang assabiqunal awwalun itu berusia di bawah 30 tahun. Mereka adalah pemuda! Sepertimu! Dan sejarah kemenangan selalu diukir oleh para pemuda.

"Oleh karena itu," kata Hasan Al Banna dalam Majmu'atur Rasail, "sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya".

Wahai pemuda, semestinya kita malu jika usia kita masih muda, status kita pemuda, tetapi kita tidak memiliki semangat juang dalam menegakkan kebenaran dan mendakwahkan Islam. Apa artinya menjadi pemuda jika energi dan vitalitas untuk bergerak tidak dimiliki? Apa artinya menjadi pemuda jika sikap diam menghalangi diri berkebajikan?