Senin, 31 Oktober 2011

Wahai kau para bapak polisi!

Seperti biasa polisi "Indonesia" menjadi perbincangan sehari-hari para rakyat di negeri ini. Tidak seperti polisi India yang datang terlambat ketika bajingan sudah kabur dari tempat kejadian perkara. Polisi Indonesia yang selalu menjadi perbincangan hangat ini menyoal tentang Lalu lintas. Ya, kali ini saya akan bercerita sedikit tentang Polisi yang satu ini. Polantas alias Polisi Lalu Lintas.

Hari Sabtu yang Lucu... (29 Oktober 2011)
Pagi itu, saya dan beberapa teman saya hendak pergi untuk menjenguk teman saya yang sakit di kampung halamannya. Kami berangkat menggunakan mobil dengan penumpang yang cukup penuh. Hingga di sekitar daerah bumiayu. Kami dihentikan oleh sekelompok bapak polisi yang sedang bertugas.
Pak Polisi : Selamat Pagi Mas, bisa lihat surat-suratnya
Teman saya (sebut saja Lintang, /nama samaran.red): Ini pak. (sambil menunjukkan SIM dan STNK)
Pak Polisi : Dari mana mau kemana mas?
Lintang : Dari Purwokerto mau ke Indramayu pak.
Pak Polisi : Masnya ini sama siapa saja di dalam mobil?
Lintang : ini saya dan teman kuliah saya pak.
Pak Polisi : mau kemana kalian? (sambil melihat-lihat penumpang dalam mobil)
Lintang : Jenguk teman saya pak yang sedang sakit.
Pak Polisi : Benar ini teman-teman kalian?
Lintang : Iya Pak.

Pak Polisi : Ya sudah ini SIM dan STNKnya, Hati-hati di Jalan. Terimakasih, Selamat Siang.
Lintang : Mari Pak.
Seketika itu, Lintang langsung memacu mobil kami untuk segera bergegas meninggalkan sekelompok bapak-bapak polisi tadi. Setelah sesaat kemudian, Saya dan teman-teman tertawa sambil bercandaan.
Saya : Untung saja tadi pinjam SIM sama KTPnya akh Alif.
Teman saya satunya lagi : untung aja polisinya gak nanya nama. coba kalo tanya bisa bahaya tuh.. apalagi kalo kena pasal pelanggaran pemalsuan KTP.
Teman saya yang lain : kalo siang Alif, kalo malam lintang, hihihi...
Peristiwa tersebut selalu dibuat bahan bercandaan selama perjalanan, atau mungkin sampai catatan ini ditulis, para penumpang mobil ini masih tersenyum-senyum sendiri mengingatnya,hehe..
---------------------------------------------------------------------------------
Hari Ahad yang Cukup Padat... (30 Oktober 2011)
Pagi hari, di hari ahad yang cukup cerah. Saya sudah mempunyai rencana untuk pulang ke Rumah di Pekalongan. Kali ini saya berkepentingan untuk memperpanjang STNK yang telah habis masa berlakunya tanggal 20 Oktober kemarin. Berangkat dengan membawa bekal secukupnya dan uang hanya untuk beli bensin dan jaga-jaga untuk nambal ban ketika bocor. Hingga kemudian saya sampai di daerah Purbalingga dekat dengan perbatasan Kabupaten Pemalang. Lagi-lagi saya bertemu dengan sekelompok bapak-bapak polisi yang sedang menjalankan tugas negaranya. (tapi anehnya kok hari minggu kaya gini ya??)
Pak Polisi : Mas.. Mas.. Menepi mas!
Kemudian saya berhenti dan menepi ke dekat bapak polisi yang memanggil saya tadi.
Pak Polisi : Daleme pundhi mas??
Saya : Pripun pak?
Pak Polisi : Omahmu ngendhi?? balike maring ndhi??
Saya : Owh, saya pulangnya ke Pekalongan pak.
Pak Polisi : Surat-suratnya mana?? (Sambil menengadahkan tangannya). Pekalongane ngendhi tho?
Saya : emm...
Pak Polisi : cedhake kantor pos??
Saya : Bukan pak, rumah saya di pertigaan podo ke arah utara, ya.. sebelum kantor pos pak.
Pak Polisi : oh, masnya kuliah?? baru mau balik??
Saya : Iya pak.
Pak Polisi : oh, sama kaya anak saya juga sedang kuliah. kemarin sempet ke pekalongan juga. (pak polisi sambil pegang-pegang jaket saya)
Saya : oh gitu pak..
Pak Polisi : Ya sudah, sekarang kamu pulang ke pekalongan hati-hati mas, ojo ngebut-ngebut numpak motore.
Saya : Iya pak. terimakasih pak. (sambil pak polisi menyerahkan kembali SIM dan STNK saya)
Pak Polisi : oiyo iki lampu motore diurupke tho. (sambil mengklik tombol lampu motor)
Saya : Iya, terimakasih pak. Mari pak.
Saya : fiuhhh..
Saya pun langsung menancap gas motor saya dengan segera.Untuk segera menjauhi bapak polisi yang sudah cukup tua tadi. Dalam hati saya berkata, padahal STNK saya sudah habis masa berlakunya, terus ini lampu motor depan juga kadang nyala kadang enggak tapi kok nggak kena pasal pelanggaran sama sekali ya???
----------------------------------------------------------------

Sudah paham dengan penggalan cerita di atas? Ya, intinya teman saya (Lintang, bukan nama sebenarnya.red) pada cerita pertama menyerahkan SIM yang bukan miliknya. Dengan nama, alamat dan identitas serta foto yang berbeda di SIM dan Wajahnya Lintang pada saat itu. Dan pada cerita saya yang kedua, STNK motor saya sudah habis masa berlakunya dan kenapa tadi Bapak-bapak polisi tadi melakukan razia di akhir pekan? Pertanyaannya selanjutnya, apakah bapak-bapak polisi tadi benar-benar melaksanakan tugas negara mereka? Yang benar saja, katanya polisi pengayom masyarakat tapi kenyataannya praktek seperti ini masih saja terjadi. Padahal sudah lama Kepolisian di Republik ini menyatakan bahwa polisi adalah pengayom masyarakat dan tidak ada pungutan liar dimanapun dan kapanpun. Lantas, apakah polisi benar-benar telah melaksanakan tugasnya dengan baik serta amanah?
Harusnya bapak-bapak polisi sadar, jika mereka melakukan tugas diluar perintah dan wewenangnya maka mereka siap menerima sanksi apapun itu bentuknya.

“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesuatu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani)

Apakah ini termasuk dalam salah satu tanda-tanda hari kiamat yang sudah semakin dekat ini?? Allahu a’lam bishowab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar